Translate

Rabu, 05 Juni 2013

Kumpulan Cerpen : Pelangi Senja

Karya Tunggal
Shanti Senja

PELANGI SENJA
KUMPULAN CERITA PENDEK
[CERPEN]

 ISBN : 978-602-17700-3-0

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas ridho-Nya buku ini bisa hadir di tangan pembaca. Buku ini sengaja kami hadirkan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka para pegiat sastra, juga masyarakat umum sebagai penikmat karya sastra.

Sudah cukup banyak peristiwa dan kejadian yang saya lewati dalam hidup. Meski tak semua kisah saya alami, ada peristiwa atau pengalaman oranglain, teman, sahabat juga sanak saudara. Dimana semua menjadi sebuah aset yang berharga untuk menambah keragaman dalam menemukan pengalaman tentang hidup. Dari pemikiran itulah kemudian terbersit hasrat untuk merangkum beberapa kisah dan menuangkannya lewat tulisan. Hingga terlahirlah buku Kumpulan Cerpen Pelangi Senja yang kini ada di tangan para pembaca tercinta.

Tak henti untuk mengucap syukur Alhamdulilah, dan terima kasih pada semua yang selalu setia memberikan dukungannya. Besar harapan saya, semoga karya ini tidak membuat saya bosan untuk terus menulis. Sehingga akan melahirkan karya-karya saya yang lain.
Jakarta, April 2013

SHANTI RUKHMANA


Kumpulan Puisi : Barisan Sajak Perempuan Pemintal Hujan

Telah Terbit
ISBN: 978-602-17700-2-3

“BARISAN SAJAK PEREMPUAN PEMINTAL HUJAN”

PEREMPUAN PEMINTAL HUJAN
Dari Penulis

Salam Puisi!

Keheningan seperti apa yang tak menimbulkan sebuah pemikiran atau khayalan-khayalan yang baru? Dinding beku, udara ungu selalu membawa jari-jari tak henti beradu.  Lalu melahirkan sebuah kata yang sedikit rancu. Namun kerancuan tak selamanya tak mengandung makna. Setiap kata yang terlahir selalu dibarengi dengan sebuah harapan. Harapan bilakah suatu saat bisa begini, begitu. Harapan bahwa yang sedang dialami pada akhirnya akan menemukan titik tuju. 


Harapan, bahwa yang sekarang terlihat, di masa mendatang akan menjadi lebih baik. Sebuah harapan harus selalu dilambungkan yang jauh, bahkan sangat jauh.


Dengan harapan inilah, maka saya sebagai penulis merangkum segala yang ada dalam pikiran.

Saya selalu bersiap untuk menghadapi sebuah kesendirian yang kekal, tapi nyata saat ini saya hidup bersama orang-orang tercinta yang selalu tak patah semangat untuk menuai harapan.
Dan buku ini adalah hadiah untuk mereka.

Astry Anjani

Kumpulan Tulisan : Tentang Meratus

Telah Terbit Karya Ilmiah tentang Meratus
ISBN : 978-602-17700-1-6

Sekapur Sirih
Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Kalimantan Selatan Abdul Hakim Muhibbin

Assalamu'alaikum Wr Wb

Sebuah kehormatan bagi saya dapat memberikan kesan dan pesan yang
terangkum dalam Sekapur Sirih untuk buku “Warisan Tanpa Pewaris” ini. 
Sebuah buku yang berisi 13 tulisan, hasil karya jurnalistik salah seorang 

wartawan Perum LKBN ANTARA Biro Kalimantan Selatan. 
Masyarakat  adat  Dayak  Meratus,  dengan  kebersahajaan  mereka merupakan topik yang selalu menarik untuk diberitakan. Hampir semua wartawan di Kalsel, pernah menulis --baik dalam bentuk news maupun features--
tentang  Dayak  Meratus.  Namun  yang  konsentrasi  dan  konsisten melakukannya, hanyalah penulis yang saya kenal sebagai orang yang tidak banyak bicara, tetapi menghasilkan banyak karya. 
Apa yang dilakukan penulis dalam mengangkat permasalahan di lingkup  masyarakat  adat,  sejalan  dengan  salah  satu  tema  serta  focus pemberitaan Perum LKBN ANTARA. Karena itulah, saya selaku Kepala Biro Kalsel, sangat mendukung penerbitan buku ini.

Keseriusan, ketekunan, konsentrasi, konsistensi serta kontinyuitas penulis “memperjuangkan” hak-hak masyarakat adat Dayak Meratus melalui tulisan,  mendapatkan  apresiasi  yang  sangat  bagus  dari  Perum  LKBN ANTARA, dalam bentuk penghargaan Anugerah Karya Jurnalistik ANTARA 2012. Hal tersebut pula, membawa penulis mendapatkan pengakuan dunia internasional  dengan  menjadi  nominator  penerima  penghargaan  Knight International Journalism Award 2013 di Washington DC dari International Center for Journalists (ICFJ). Buku ini bukan hanya tentang hidup dan kehidupan masyarakat adat Dayak Meratus. Lebih dari itu, merupakan jejak rekam serta perjalanan penulis di dunia jurnalistik. Bila dicermati, bagian awal buku ini memuat tulisan dalam bentuk features yang sederhana, sesuai dengan kemampuan penulis saat itu. Namun semakin ke dalam, terlihat kematangan dan kemampuan penulis yang 

terus meningkat. Dimana tulisan yang disajikan bukan hanya features, tetapi juga dalam bentuk indepth report story dan investigativ. Satu hal yang tidak semua wartawan mampu melakukannya.Dalam buku ini, penulis tidak bercerita dari satu sudut pandang saja. Tetapi  ada  upaya  penggalian  sumber-sumber  masalah  dan  solusi  yang disampaikan dengan melibatkan nara sumber ahli seperti pengamat dari kalangan akademisi, Sdr Taufik Arbain dan nara sumber kunci dari lembaga yang mengayomi masyarakat adat, Sdr Juliade. Hal tersebut menghindarkan penulis dari jebakan opini dan sikap menghakimi.Bila dicermati, penulis telah memainkan perannya sebagai seorang wartawan  dengan  baik.  Hal  tersebut  terlihat  dari  kemampuan  penulis memposisikan diri sebagai seorang massenger yang bertugas “menyampaikan pesan” dan bukan sekedar “pembuat berita”.   Ketekunan dan kerja keras dalam menggali serta mengumpulkan data dan informasi, membuat tulisantulisan dalam buku ini dapat tersaji secara berimbang atau dalam dunia jurnalistik dikenal sebagai cover booth sides. Tanpa disadari, penulis sebenarnya telah melakukan sebuah kajian Antropologi dan upaya advokasi terhadap eksistensi serta resistensi masyarakat adat Dayak Meratus.

Atas nama Perum LKBN ANTARA Biro Kalsel, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu wartawan kami, sehingga mampu merangkai kata menjadi sebuah kalimat  yang  terangkum  apik  dalam  sebuah  tulisan,  untuk  kemudian diwujudkan dalam sebentuk buku ini.
Penghargaan saya berikan kepada penulis selaku wartawan Perum LKBN ANTARA Biro Kalsel, yang melalui tulisan-tulisannya dalam buku ini telah mengangkat serta mengharumkan, bukan hanya instansi tempatnya bekerja, tetapi juga nama daerah.

Akhirnya, saya berharap, buku ini selain akan menjadi jejak rekam penting perjalanan, sejarah dan eksistensi serta resistensi sebuah etnis “yang terpinggirkan”, juga akan menjadi motivasi bagi wartawan-wartawan di daerah agar  mampu  menghasilkan  karya  jurnalistik  bertaraf  nasional,  bahkan internasional.

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Abdul Hakim Muhibbin

Entri Populer

Pengikut