Translate

Kamis, 29 Agustus 2013

Kumpulan Cerpen : Mosaik Warna Kehidupan


ISBN 978-602-17700-6-1


[Kumpulan Cerpen]
Desain Sampul          : Rey Seniman Langit
Tema                      : MOSAIK WARNA KEHIDUPAN
Editor & Tata Letak  : TIM WIJ
Redaksi                   : Wangsa Indira Jaya
Penulis                    : Jay Wijayanti
Lukisan                   : Jay Wijayanti


UCAPAN TERIMAKASIH
Assalammu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh            
Segala puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, shalawat dan salam yang tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga serta para sahabatnya. Tak luput ucapan terima kasih kepada kedua orang tua dan adik tercinta Nur Rahayu Ningsih, yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Demikian para sahabat dekat dan sahabat di jejaringan Facebook. Tanpa kalian, saya bukanlah seperti hari ini.             
 Bersyukur sekali dengan lahirnya buku  sederhana ini, kumpulan cerpen Mosaik Warna Kehidupan. Buku ini menelatarbelakangi kisah-kisah yang kerap terjadi di sekitar kita, saya mencoba menggali dan menuangkannya dalam 14 cerpen.  Saya berharap dan berdoa semoga buku ini bermanfaat dan memberikan hikmah dan inspiratif bagi para pembaca di manapun Anda semua berada.            
Sebuah wujud impian di tahun 2013 ini, melahirkan anak tunggal dengan kumpulan cerpen yang sengaja diracik untuk disajikan kepada Anda semua para pembaca. Adanya dorongan positif dari Penerbit Wangsa 

Indira Jaya (WIJ) juga sangat berpengaruh besar terhadap proses belajar saya untuk terus menuangkan karya-karya secara aktif. Terima kasih yang tak terhingga pastinya telah mengenal dan menjadi bagian di dalamnya.           
Terakhir, tak luput ucapan terima kasih kepada semua sahabta dekat, relasi, senior dan guru, serta semua pihak yang terus memberikan dukungan semangat dan saran maupun kritik untuk terwujudnya buku Mosaik Warna Kehidupan ini. Saya berupaya untuk menghadirkan buku perdana ini dengan segala proses menaiki anak tangga dari jejak pembelajaran selama ini. Dengan karunia Allah SWT, saya siap dan berani menorehkan impian mulia dengan hadirnya buku ini, semoga berkenan dan memikat hati Anda.           
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberi kesempatan dan waktu bagi saya hingga sampai detik ini bisa berkarya. Salam semangat dan selamat menikmati kisah-kisah dari cerpen menarik ini. Jika ada khilaf dalam bertutur kata, saya sebagai penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Salam JHSH (Jay Hidupkan Semangat Hidup). Akhirul salam, wabillahi taufik wallidayah,
Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarokatuh
 Jay Wijayanti

Ramadhan 1434 H/Agustus 2013
New Taipei City (Taiwan Roc)

KOMENTAR PARA AHLI

Usai gerimis, dera hujan dan terpaan angin dengan sedikit hangat matahari, selalu ada sebuah garis-garis lengkungan penuh warna cerah dan corak indah melukisi langit, menebar virus terang cahayaNYA. Demikian dengan hidup, selalu ada bahagia usai topan badai menerpa, puzle-puzle rumit yang menjadi gambar mewah. Itu pula yang saya dapat di buku ini, prosa-prosa pendek yang natural, cair, menyentuh hati tanpa mendayu-dayu merayu, Jay Wijayanti sukses membawa saya menikmati keindahan corak dan kekuatan warna cerita yang dia bawa. Gaya bertuturnya jujur tanpa sedikitpun menggurui saya tentang ranah-ranah asing yang dia perkenalkan, lengkap dengan detail alur serta kekuatan karakter sekian banyak tokohnya. Beda dan kaya warna, cerpen-cerpen ini memiliki potensi menjadi novel dan sangat filmis!
Rugi, jika kita tak menyimak paparan manis penulis muda yang nampaknya tak lelah belajar untuk terus mengasah ruh-ruh jemarinya.
(Kirana Kejora - Novelis Best Seller Air Mata Terakhir Bunda, Ayah Menyayangi Tanpa Akhir)

Mataku terpaku. Hatiku bergelora, membaca cerita satu persatu. Tidak ingin bergerak pergi. Sungguh kuasa Tuhan bekerja dalam buku ini. Tidak berhenti aku berkejaran dalam dunia imaji. Berdecak aku. Applaus untuk penulisnya. Salam.
(Mpok Mercy Sitanggang, Penulis)

Mozaik Warna Kehidupan, dari judul antologi cerpen ini penulis ingin menyampaikan pesan bahwa hidup penuh dengaan absurditas, segala yang ada di dunia ini tidak kekal namun harus kita hadapi, manusia yang terdiri dari roh, tulang dan daging, sangat rentan terhadap pengaruh duniawi yang absur itu. Tinggal kita menyikapinya dan menentukan jalan mana yang terbaik untuk kita. Jay Wijayanti, menuliskannya dengan imaji dan hati yang jernih, di kata yang terangkum dengan pilihan kalimat nan memikat, semoga apa yang ia tuangkan dalam antologi ini dapat memberikan ketenangan jiwa sekaligus menghibur bagi yang membacanya, selamat membaca.
(Fanny J.Poyk penulis dan jurnalis.)

"Lugas, ringan dan bersahaja tapi indah dinikmati..... ada sekian banyak rasa disana, dalam gejolak dan letupan hati yang terbingkai dalam kumpulan cerpen ini.”
(Fandhy Rais , Pelukis )

Bagi saya, cerita-cerita karya Jay Wijayanti; kombinasi yang menarik antara cinta, perjuangan hidup, dan kenyataan yang sering tak terduga.
 Kisah yang mungkin saja ada di sekitar kita, dirangkumnya dengan pena yang murni dan apa adanya tetapi memberi pelajaran dan pengalaman yang meresap di hati bahwa keiklasan, pengorbanan, hati yang memaafkan, dan ketulusan adalah tiang-tiang kehidupan yang membuat manusia menemukan kebahagian yang kokoh dan makna hidup yang sesungguhnya.
Selamat! Telah menyusun dengan rapi antologi cerpen Mozaik Warna Kehidupan dengan 14 cerpen ini.
(Kwek-Li Na, Penulis buku puisi Planetoid Cinta, dan kumpulan cerpen Imaji Air)


Sinopsis Jay Wijayanti.

Dalam buku ini adalah buku kumpulan cerpen yang berjudul  “Mosaik Warna Kehidupan” yang ditulis oleh pengarangnya berdasarkan kisah nyata dalam tema “Arti sebuah perjalanan kehidupan yang dia tangkap berbagai sisi kehidupan."
Cerita ini beliau tulis dari berbagai sisi kehidupan.  Penulis yang bernama Jay Wijayanti adalah salah satu BMI Taiwan yang berkiprah menjadi penulis luar biasa dalam mengemas semangat hidupnya menjadi kepingan-kepingan hikmah.
Jay Wijayanti, akrab disapa dengan Jay. Wanita yang bernama asli Wijayanti dan lahir di Magetan, 30 Desember 1982.  Hobi sekali dengan menulis dan sastra semenjak menginjak bangku SD. Selain itu, gemar dengan dunia melukis. Wanita penyuka warna biru, kuning dan merah jambu ini merangkai kehidupannya menjadi sebuah buku yang berwarna dan bertema “Mosaik Warna Kehidupan” banyak karya yang ia geluti sebagai sepak terjang perjalanan dunia kepenulisan saat ini.
Seperti kisah-kisah yang disusun di dalam bukunya yang sekaligus menjadi perdana ini sebagai karya tunggal kumpulan cerpen. 
“Mosaik Warna Kehidupan” yang merangkum seorang gadis muslim yang harus pandai menuai hikmah di negeri orang. Terlebih di negeri sana adalah negeri yang mayoritas non muslim. Sosok Zahra yang begitu bijak hingga ia bisa menuntun jiwanya sendiri untuk pandai memilah yang mana ia peroleh dengan hati dan harus ia jalani dengan penuh keikhlasan tanpa berburuk sangka dalam hal apapun.
“Di cerita ini tertulis semua tak terlepas dari arti makna cinta itu sendiri. Warna kehidupan yang terangkai dalam mosaik kehidupan yang hakikat sebenarnya seindah warna pelangi. Dalam perbedaan warna itulah, terciptanya keindahan setelah hujan dan badai angin yang menjadikan alam diguyur berkah. Seperti itulah mosaik warna kehidupan. “ Urai Jay ketika merangkum MWK ini yang semangatnya patut diacungkan jempol.
Begitupun jua saat Jay Wijayanti menulis tentang  tema “Patahnya Ranting Kepercayaan” yang rangkaian ceritanya menggambarkan betapa kepercayaan itu menjadi modal untuk seseorang yang hakikatnya mencerminkan kesetiaan. Tentunya dalam hal percintaan yang ia sematkan di beberapa kalimat akhirnya di pintu ending.                      
“Selagi ada kesempatan yang diberikan Allah kepadaku, akan kujadikan sisa usiaku ini menjadi warna ceria dalam mosaik kehidupan. Warna indah yang diberikan Allah sebagai hadiah termahal selama ini. Aku begitu yakin, bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun.”
Begitupun tentang judul “Bingkai Cahaya Hidup” yang di dalamnya menceritakan tentang perjuangan wanita saat dia mencari pekerjaan yang paling baik untuknya dalam segala sisi. Rezeki, keseharian , serta lukisan berharga yang harus di dapat dengan jerih payah dan harus berakhir halal. Hal ini bisa di lihat dari sosok sahabatnya yang baru dikenal yang memilih jalan dan bertolak belakang dari sosok Anita. Hingga sahabatnya pun berakhir dalam jeruji besi.
Rangkaian cerita ini adalah rangkaian yang paling menarik berjudul “Rahasia Lemari Ayah”. Hidup penuh misteri, tak ada yang pernah kita mengerti. Baik itu pertemuan dan perpisahan, menjadi keputusan takdirNya. Begitu kasih sayang kedua orang tua mengalahkan arti cinta dalam hidup ini, apalagi cinta yang kita dapatkan dari Ayah Ibu kita di dunia.   Dalam suka dan duka kita, mereka selalu setia dengan kasih sayangnya yang tak lekang waktu, baik wejangan atau nasehat berharganya memberikan damai hati, nurani dan pikiran.
Masih banyak judul perjalanan yang ia tuliskan di buku ini. Seperti “Sajak Cinta Senja Formosa, Benih Ketulusan Hati, Luruh Pondasi Cinta, Pelangi Punya Warna, serta Kekuatan Doa”. Benar-benar membuat penasaran bagi pembaca. Sekaligus memberikan suara baru dalam hikayah pengalaman hidup buat generasi seterusnya yang mungkin nanti kebetulan akan menikmati perjalanan yang sama.
Betapa penulis mampu menggiring pembaca untuk menikmati alur ceritanya hingga pembaca tersebut seperti seakan mengalaminya dan berada di tempat kejadian-kejadian saat penulis bercerita. Seperti kisah judul “Kekuatan Doa” Aku tak ingin menyalahkan takdir, dengan semua kejadian yang pernah menimpa pada diriku. Manusia cukup menjalani apa yang sudah diberikan oleh Tuhan, begitu juga pikirku saat itu.
Semoga cerita-cerita ini bisa kita ambil lebih dalam lagi manfaatnya. Terutama ke dalam hikmah dan sekaligus menjadi guru pengalaman untuk kita saat menapaki kaki serta melewati ujian yang tak mungkin bisa dipungkiri.
Hanya kepada Allahlah tempat kita berlindung.

Wassalam
TIM WIJ Nurani Alam













Entri Populer

Pengikut